Minggu, 27 Februari 2011

SRIKANDI PAHLAWAN INDONESIA

Martha Christina Tiahahu
 Martha Christina Tiahahu (lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun) adalah seorang gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusalaut. Lahir sekitar tahun 1800 dan pada waktu mengangkat senjata melawan penjajah Belanda berumur 17 tahun. Ayahnya adalah Kapitan Paulus Tiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yang juga pembantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura tahun 1817 melawan Belanda.
Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap cita-cita perjuangannya.
Sejak awal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagian dan pantang mundur. Dengan rambutnya yang panjang terurai ke belakang serta berikat kepala sehelai kain berang (merah) ia tetap mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran baik di Pulau Nusalaut maupun di Pulau Saparua. Siang dan malam ia selalu hadir dan ikut dalam pembuatan kubu-kubu pertahanan. Ia bukan saja mengangkat senjata, tetapi juga memberi semangat kepada kaum wanita di negeri-negeri agar ikut membantu kaum pria di setiap medan pertempuran sehingga Belanda kewalahan menghadapi kaum wanita yang ikut berjuang.
Di dalam pertempuran yang sengit di Desa Ouw – Ullath jasirah Tenggara Pulau Saparua yang nampak betapa hebat srikandi ini menggempur musuh bersama para pejuang rakyat. Namun akhirnya karena tidak seimbang dalam persenjataan, tipu daya musuh dan pengkhianatan, para tokoh pejuang dapat ditangkap dan menjalani hukuman. Ada yang harus mati digantung dan ada yang dibuang ke Pulau Jawa. Kapitan Paulus Tiahahu divonis hukum mati tembak. Martha Christina berjuang untuk melepaskan ayahnya dari hukuman mati, namun ia tidak berdaya dan meneruskan bergerilyanya di hutan, tetapi akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa.
Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu menemui ajalnya dan dengan penghormatan militer jasadnya diluncurkan di Laut Banda menjelang tanggal 2 Januari 1818. Menghargai jasa dan pengorbanan, Martha Christina dikukuhkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia
Siti Mangopoh 
siti manggopoh adalah pejuang wanita dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Dilahirkan bulan Mei 1880, Siti Manggopoh pada tahun 1908 melakukan perlawanan terhadap kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting). Gerakan rakyat untuk menolak kebijakan belasting di Manggopoh disebut dengan Perang Belasting.Peraturan belasting dianggap bertentangan dengan adat Minangkabau. Sebab, tanah adalah kepunyaan komunal atau kaum di Minangkabau.
Peristiwa yang tidak bisa dilupakan Belanda adalah gerakan yang dilakukan Siti Manggopoh pada tanggal 16 Juni 1908. Belanda sangat kewalahan menghadapi tokoh perempuan Minangkabau ini sehingga meminta bantuan kepada tentara Belanda yang berada di luar nagari Manggopoh.
Dengan siasat yang diatur sedemikian rupa oleh Siti, dia dan pasukannya berhasil menewaskan 53 orang serdadu penjaga benteng. Sebagai perempuan Siti Manggopoh cukup mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Ia memanfaatkan naluri keperempuanannya secara cerdas untuk mencari informasi tentang kekuatan Belanda tanpa hanyut dibuai rayuan mereka.Ia pernah mengalami konflik batin ketika akan mengadakan penyerbuan ke benteng Belanda. Konflik batin tersebut adalah antara rasa keibuan yang dalam terhadap anaknya yang erat menyusu di satu pihak dan panggilan jiwa untuk melepaskan rakyat dari kezaliman Belanda di pihak lain, namun ia segera keluar dari sana dengan memenangkan panggilan jiwanya untuk membantu rakyat. Tanggung jawabnya sebagai ibu dilaksanakan kembali setelah melakukan penyerangan. Bahkan anaknya, Dalima, dia bawa melarikan diri ke hutan selama 17 hari dan selanjutnya dibawa serta ketika ia ditangkap dan dipenjara 14 bulan di Lubuk Basung, Agam, 16 bulan di Pariaman, dan 12 bulan di Padang. Mungkin karena anaknya masih kecil atau karena alasan lainnya, akhirnya Siti Manggopoh dibebaskan. Namun, suaminya dibuang ke Manado.

 Tjoet Njak Dien
adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda. Teuku Umar, salah satu tokoh yang melawan Belanda, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun 1880. Mereka dikaruniai anak yang diberi nama Cut Gambang.[1] Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, sehingga ia berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakit encok dan rabun, sehingga satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.[2][3] Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Namun, keberadaannya menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Ia juga masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap. Akibatnya, Dhien dibuang ke Sumedang. Tjoet Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
Raden Adjeng Kartini
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[2], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Tjoet Moethia
Cut Mutia bernama lengkap Cut Nyak Meutia. Ia salah satu pahlawan nasional dari Tanah Rencong selain Cut Nyak Dien, Teuku Umar, Teuku Cik Di tiro dan tokoh lainnya. Seperti pejuang Aceh lainnya, Cut Mutia terkenal dengan keberanian, keteguhan jiwa dan daya juangnya. Beliau lahir di Pirak, Keureutoe, Aceh Utara tahun 1870 dan wafat di Alue Kurieng 24 Oktober 1910. Makamnya juga terletak di Alue Kurieng.
Cut Mutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Cik Tunong. Setelah melalui perjuangan yang panjang, Teuku Cik Tunang dapat ditangkap Belanda dan di hukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal Teuku Cik Tunong berpesan pada sahabtnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.
Cut Mutia kemudian menikah dengan Pang Nagroe sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya di bawah Teuku Muda Gantoe. Pada suatu pertempuran di Korps Marsose di Paya Cicem, Cut Mutia dan para wanita pejuang lainnya melarikan diri ke hutan. Pang Nagroe sendiri teus melakukan perlawanan hingga akhirnya gugur pada tanggal 26 September 1910.

Maria Walanda Maramis
Maria Josephine Catherine Maramis (lahir di Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872 – meninggal di Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924 pada umur 51 tahun), atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis, adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia karena usahanya untuk mengembangkan keadaan wanita di Indonesia pada permulaan abad ke-20[1].
Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat Minahasa memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis, sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan. Menurut Nicholas Graafland, dalam sebuah penerbitan "Nederlandsche Zendeling Genootschap" tahun 1981, Maria ditasbihkan sebagai salah satu perempuan teladan Minahasa yang memiliki "bakat istimewa untuk menangkap mengenai apapun juga dan untuk memperkembangkan daya pikirnya, bersifat mudah menampung pengetahuan sehingga lebih sering maju daripada kaum lelaki".[2]
Untuk mengenang kebesaran beliau, telah dibangun Patung Walanda Maramis yang terletak di kelurahan Komo Luar Kecamatan weang sekitar 15 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan angkutan darat. Di sini, pengunjung dapat mengenal sejarah perjuangan seorang wanita asal Bumi Nyiur Melambai ini. Fasilitas yang ada saat ini adalah tempat parkir dan pusat perbelanjaan

Dewi Sartika
Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara. Meski melanggar adat saat itu, orang tuanya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika, ke sekolah Belanda pula. Sepeninggal ayahnya, Dewi Sartika dirawat oleh pamannya (kakak ibunya) yang berkedudukan sebagai patih di Cicalengka. Dari pamannya, beliau mendapatkan didikan mengenai kesundaan, sedangkan wawasan kebudayaan Barat diperolehnya dari berkat didikan seorang nyonya Asisten Residen bangsa Belanda.

Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, beliau sering memperagakan praktik di sekolah, mengajari baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar.
Waktu itu Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, ketika Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-anak pembantu kepatihan. Gempar, karena di waktu itu belum banyak anak-anak (apalagi anak rakyat jelata) memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan oleh seorang anak perempuan.

Ketika sudah mulai remaja, Dewi Sartika kembali ke ibunya di Bandung. Jiwanya yang semakin dewasa semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya, Bupati Martanagara, pamannya sendiri, yang memang memiliki keinginan yang sama. Tetapi, meski keinginan yang sama dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta merta dapat mewujudkan cita-citanya. Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir. Namu karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.

Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, seseorang yang memiliki visi dan cita-cita yang sama, guru di Sekolah Karang Pamulang, yang pada waktu itu merupakan Sekolah Latihan Guru.

Hj.Rasuna Said
Hajjah Rangkayo Rasuna Said (lahir di Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 14 September 1910 – meninggal di Jakarta, 2 November 1965 pada umur 55 tahun) adalah salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan juga merupakan pahlawan nasional Indonesia. Seperti Kartini, ia juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
H.R. Rasuna Said adalah seorang muda yang mempunyai kemauan yang keras dan berpandangan luas. Awal perjuangan beliau dimulai dengan beraktivitas di Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris cabang dan kemudian menjadi anggota Persatuan Muslim Indonesia (PERMI). Beliau sangat mahir dalam berpidato yang isinya mengecam secara tajam ketidak adilan pemerintah Belanda, sehingga beliau sempat ditangkap dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang.
Pada masa pendudukan Jepang, beliau ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda Nippon Raya di Padang yang kemudian dibubarkan oleh Pemerintah Jepang.
H.R. Rasuna Said duduk dalam Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat setelah Proklamasi Kemerdekaan, diangkat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS), kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung sejak 1959 sampai akhir hayat beliau.
H.R. Rasuna diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974.
H.R. Rasuna Said meninggalkan seorang putri (Auda Zaschkya Duski) dan 6 cucu (Kurnia Tiara Agusta, Anugerah Mutia Rusda, Moh. Ibrahim, Moh. Yusuf, Rommel Abdillah dan Natasha Quratul'Ain).
Namanya sekarang diabadikan sebagai salah satu nama jalan protokol di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Rohana Kudus
Perjuangan kaum perempuan dalam lintas sejarah, tidak pernah berhenti. Perempuan selalu melakukan pergerakan-pergerakan yang sangat signifikan terhadap pemberdayaan diri dan kaumnya. Di Minangkabau pun, sebagai daerah yang memiliki konsep lokal wanita sebagai Bundo Kanduang juga mempunyai sejarah pergerakan pemberdayaan perempuan. Setidaknya, dibuktikan oleh pergerakan Rohana Kudus dalam lintas pergerakan perempuan masa lalu di Minangkabau. Rohana Kudus merupakan perempuan Minangkabau yang mencoba menaburkan benih "pembebasan" perempuan dari teologi bias gender. Pergerakan-pergerakan pemberdayaan perempuan yang dilakukan Rohana Kudus adalah simbol manifestasi perjuangan kaum perempuan dari realita yang tidak seimbang memandang perempuan itu sendiri. Perempuan, sering termarjinalkan disebabkan oleh dua faktor. Pertama, akibat konstruski budaya. Artinya perempuan dipetakan atau dipolakan sebagai kaum yang memiliki domain (ranah) kerja yang sentralistiknya domestik yang sering dianekdokkan dengan sumur, dapur, kasur. Kedua, akibat pemberdayaan perempuan yang belum merata. Pemberdayaan ini sangat terkait dengan pendidikan, sebab keterbelakangan perempuan dominan disebabkan oleh rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh kaum perempuan tersebut. Dalam perspektif masyarakat "kontrusi gender" pendidikan bagi perempuan mempunyai katerbatasan, mengingat pekerjaan perempuan itu sudah jelas, sebagai "pelayan rumah tangga". Dari dimensi bias gender ini, maka pendidikan diprioritaskan kepada anak laki-laki ketimbang anak perempuan.

Jumat, 31 Desember 2010

kalaiedoskop 2010

FLASHBACK 2010..
OK,ne tanggal 29 desember 2010,,akhir tahun,hari ini bakalan nutup lembaran tahun 2010,yah satu tahun bukan rentang waktu yang sebentar.banyak suka duka,tangis dan tawa banyak cerita yang ada!!postingan gw kali ini tentang flashback 2010,rangkuman semua kilas balik hidup gw sama staun ini!!.awal januari 2010 jga awal semester,gw masih kelas X,yah nmanya juga anak SMA,gnerasi baru putih abuabu,nongkrong,have fun bareng teman” laa ya.trus pas januari 2010 thu ada event basket brturut untuk tingkat SMA,awalnya MANDUPA CUP,bakat alay gw tersalurkan,ber alay n bernorak ria gg jelas bareng anak MANDUPA laennya,waktu pas lgi tnding ama SMANTEN,bnr” tuch gilagilaan,d sna awalnya gw kenal ama ajong “HIFDZI ZIKRA LUBIS(gw bacanya hipji jikra lubis)”yg sekarang lumayan jadi temen deket laa,awalnya gw heran aja ama ne anak,gg jelas gitu dia sorak.sorak kayak orang gila’,o iya gw ingat apa yg dia sorakin,,waktu tu dia dengan alay norak dan lantang bilang ”ich yg nomor lima tu ganjen banget sich,tebar pesona gg jelas..EEHHH YANG NOMOR LIMA’ LO JELEK TAU’ MAO MAEN BASKET ATO TEBAR PESONA!!”nekat kan diagg tau knpa gw tetarik aja buat temenan sama makhluk alay yg satu itu,eh,,ternyata dia orang nya asik lo!!dari dia gw kenal sama orin(oktrina gustanela)n nurul (nurul riezzati)mereka anak X.1,abis mandupa cup ada jga SMANTRI BASKETBALL COMPETITION gw jadi rajin dech tu k SMANTRI,gw sich gg canggung” bgt ksana,byk temen” stu skolah gw wktu d MTsN dulu!!walau pun di kandang orang,tapi gila’nya gw ama anak” mandupa lain xa berani sorak.sorak gila kayak orang udik gag jelas gitu,kiarain cma kita nya gila n alay gg jelas,eeh rupanya anak smantri,smanten,n smandu gg kalah alay waktu nonton basket,,yahh,,nma xa jga euphoria aja..abis tu ada lgi tanding basket yg diadaen ama dirjen pajak..keseringan malala,pergi nonton basket barengakhirnya terbentuk geng odonk” yg isi nya seprangkat anak SMA berkedok madrasah,dengan bangga member nama geng itu dengan sebutan estepe’,,STP yg singkatan dari stress people..yang emang isi nya orangorang stress sich!!isinya thu ANNISA IMAN SARI,SEFTILA MAULIDIYA,HELLISA FUTCANI,PAKHRUR RAJI YANDRI,ARINI PEZNIYA,PAJRAH PAUJIAH JUARDI,SOLLY HIDAYATI, n WANDA FANNY PUTRI!!kita jga deket ama temen laen RAHMATYA CHADIVA,NURMAIDA PANE(H),GYBRAN ARJUNA,FAKHRI JAUHARI PATRISIA(ABAU),dan juga masih ada yg laen lgi!!bulan februari 2010 sich biasa aja y,,gg da kenangan yg bgitu berarti..

Maret 2010,saat lagi capek nya orang mao ujiand mid..belom lagi kudu nyiapin buat ujiand praktek seni budaya.duch gila!!semua menumpuk.buk ef nyuruh bikin kelompok sendiri,,kelompok gw sich udah d bntuk.tapi sempat ada konflik antara gw sama cangcing(hellisa putcani)persahabatan pun teruji,sumpah,gw beramtem besar.besaran sama cangcing.sampai akhirnya kita baikan,dan STP akhirnya bubar,kita semua sepakat buat gg biking eng,ya udah kita tetap bershabat tanpa geng,kalo biking eng thu Cuma bakalan mempersempit pergaulan!!

May 2010 gila.gilan buat nyiapin segala sesuatu buat PAGELARAN n PAMERAN seni,,wah,,bener” cpek,belom lagi persiapan ujiand semester,nyelesaiin tgas”yg belom masuk,bikin karya pimpiang,hah,,pokok xa bnr”odonkodonk laa.3 juni 2010 pagi hari gw nyampe d skolah,Cuma buat ngambil nomor ujian sich,,baru aja nyampe,gw langsung di samperin arini fezniya,dia ngasih gw kado ultah,,bner” yah thu anak,,tau gbt dia klo gw doyan ngaret,dia ngasih jam keg w,bntuk xa lucu gw suka!!pertengahan juli gw udah kelas XI.IPS,yah XI IPS 4,,gw harus tabah karna gw sekelas sama UCUP(RIFKI M.ALKAF)wah ne orang bnr” amazing,ajaib..gila,,tapi asik sich sekelas sama dia,gw udah kenal juga sama dia dari kelas X,,dia jga tmennya ajonk.agustus 2010 libur selama sebulan,libur ramadhan,di suruh ikut pesantren ramadhan,dari awal gw udah malas ikut kegiatan donkdonk itu,apalagi di mushalla deket rumah,alasannya sich gw males sama panitianya,tambah pula nyokap gw juga terlibat jadi panitia,yang paling gw benci thu sich ketua panitianya!!gayanya songong sok mantap,gg nyadar usia lagi,dan akhirnya dengan terpaksa gw tetap ikudh kegiatan gg penting itu,heh,ternyata feeling gw jadi nyata,cerita nya waktu itu lagi istirahat,so dengan santai gw ngeluarin HP donk,,Cuma buat baca sms,,belom sempat gw baca sms HP gw di ambil n dia baca sms gw seenaknya,shit,dia piker dia itu siapa??sumpah sampe sekarang gw masih marah sama dia,gw masih benci sama tuch orang,abis HP gw di ambil gw gg mao lagi ikut kegiatan sialan itu,tuch orang dengan sok manis ngerayu nyokap gw supaya gw masuk lagi!!ich sorry y,,najis gw ikud lagi,kalo gw balek ikud lagi,dia pasti bakalan ngerasa ,menang.

Next,bulan” berikutnya sich biasa aja,,abis ujian semester 1 di kelas XI kemaren ne persahabatan yg gw jalanin kembali di uji,walnya sich waktu arini remedy,gw tungguin,gw nungguin sama ari,trus waktu gw remedy gg ada yg mau nungguin,wajarkan kalo gw kesel.abis itu udh gw maapin.trus dia ngajak marathon,katanya d tunggu jam 6,eh dia baru datang jam stgh 7,gw nya udah pulang!!NGAMBEK juga..trus udah gw maapin lgi,abis ujian si solly  ktanya punya masalah sama gw,tapi dia gg mau ngomong langsung!dia ngomongin gw diblakang,padahal selama nig w kalau punya masalh sama mereka gw ngomong langsung..mpe sekarang gw belom baikan ama dia.

Mungkin banyak lagi cerita indah yg belom gw muat disini,sekarang hari terakhir di tahun 2010,gw pengen menutup tahun dengan segala hal indah yang gw miliki,, I hope that next year could be better. MUST be implemented mandatory.

                                                                           salam manis
                                                                        fakhrur razi yandri@2010..

Rabu, 15 Desember 2010

CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI

Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik dengan negara. Dalam perkembangannya istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang dipatuhi masyarakat.

Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk masyarakat madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religius. Dalam kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia, maka warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtak, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara profesionalis,berani dan mampu menjadi saksi, memiliki pengertian kesejagatan, mampu dan mau silih asah-asih-asuh antara sejawat, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita Indonesia di masa mendatang dan sebagainya.
Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :
  1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
  2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi : (1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
                    (2) Pers yang bebas
                    (3) Supremasi hukum
                    (4) Perguruan Tinggi
                    (5) Partai politik
  3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
  4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
  5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
  6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.
  7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.
    Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia diantaranya :
    1. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
    2. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat
    3. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter
    4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas
    5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
    6. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi

Oleh karena itu dalam menghadapi perkembangan dan perubahan jaman, pemberdayaan civil society perlu ditekankan, antara lain melalui peranannya sebagai berikut :
  1. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan
  2. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh yang digaji atau di PHK secara sepihak dan lain-lain)
  3. Sebagai kontrol terhadap negara
  4. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group)
  5. Masyarakat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang terletak antara negara di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Dalam ruang lingkup tersebut terdapat sosialisasi warga masyarakat yang bersifat sukarela dan terbangun dari sebuah jaringan hubungan di antara assosiasi tersebut, misalnya berupa perjanjian, koperasi, kalangan bisnis, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan bentuk organisasi-organsasi lainnya.

Selasa, 14 Desember 2010


RANAH MINANG,,
Ranah bundo,nagari denai,nagari sajuta PESONA!!

          Yah,,knapa gw posting ini,mungkin karna kecintaan gw yang fanatik,kecintaan gw yg bias dibilang berlebihan sama negri gw ini!!ranah minang yang sangat gw kagumi ini!!gw setuju sama satu artikel yang ada di kaskus,dalam salah satu kalimatnya,penulis itu bikin “waktu bikin negri ibu pertiwi ini tuhan tersenyum dua kali,pertama stelah selesainya tanah pasundan,yang kedua setelah ranah minag dibuat!!tuhan tersenyum karna keindahan yg dia ciptakan untuk kedua negri itu!!” well,,gg salah donk kalo gw amat teramat bangga dilahirkan sebagai ANAK RANG MINANG ini..

          Lo gg percaya kalo ranah minang itu indah banget??apa lagi sich yang diragukan ttg keindahan alam minangkabau ini?ya udah,kalo masih ragu,coba dech lihat foto LEMBAH HARAU tahun 1950-an..


Bagus banget kan??


          Eitss,,tunggu dulu,,jangan piker kalo sekarang thu lembah harau thug g terurus lagi,klo lo mikir kayak gitu lo SALAH BESAR..asal lo tau ya..lembah harau masih sebagus,secantik dan se elok yang dulu..berhubung kita udah ngebahas lembah harau,sekarang gw mau ngulas objek wisata alam minangkabau.

          Kita mulai dari padang ya,kalo lo anak padang pasti dong tau sama yang namanya TAPLAU!!ya..taplau thu TAPI LAWUIK(laut),yang pastinya selalu rame saat satnite,sebenarnya dipadang banyak pantai-pantai yg indah lo,tpi taplau yg gw maksut disini thu PANTAI PADANG,mulai dari pantai purus..dari pantai padang kita bias langsung ke JEMBATAN SITI NURBAYA..tallking-tallking about siti nurbaya,jgn kan dikota padang,gw yakin seindonesia udah tau cerita ini,cerita ini jadi icon untuk menolak perjodohan.semua anak muda sering bilang,”mama,papa,aku tu udah gede,bisa nyari jodoh sendiri,gg perlu di jodoh-jodohin kayak gini!!sekarang bukan zamannya SITI NURBAYA lagi!!” dari jembatan siti nurbaya itu,kita bisa melihat bukit gunung padang,yg tepat dipuncaknya ad ataman siti nurbaya,di taman itu ada 3 buah makam,yang kono kata nya,itu lah makam siti nurbaya,Dt.maringgih suaminya siti nurbaya(siti nurbaya terpaksa menerima pinangannya!!)dan syamsul bahri,cinta sejatinya siti nurbaya,,dari taman siti nurbaya ini kita bisa melihat seantero kota padang!!

 wezz pantai padang nich..

yang ini juga..langit biru dengan agung nya surya kota padang!!

truss ini  yg namanya jembatan SITI NURABAYA



oh iya,tadi kita juga ngomong BUKIT GUNUNG PADANG sama TAMAN SITI NURABAYA..
klo bukit gunung padang tu yang ini


trus ini taman siti nurbaya itu,,letaknya di puncak gunung padang!!



































          
 Gg jauh dari bukit gunung padang ada satu lagi tempat rekreasi yang melegenda di Indonesia,apa lagi kalo bukan pantai aer manis,lokasi batu MALIN KUNDANG!!yang konon katanya saat kala badai d malam hari kadang terdengar tangisan menyesal dari batu malin kundang itu!beranjak ke arah selatan kota padang,kita temui PANTAI BUNGUIH,dan BUKIK LAMPU,sunset disana bagus banget lo,gg kalah sama sunset di kuta BALI!!nonton sunset berlalu,kita dihibur juga oleh primata yang udah jinak,KERA EKOR PANJANG yang lucu..di daerah bunguih ini juga ada aer terjun yg mempesona,,aer terjun yang biasa di jadikan tempat rekreasi pemandian!!

 pantai air manis
ini batu malin kundang yg melegenda..
 

Senin, 13 Desember 2010

AURORA,fenomena alam yang menakjubkan.

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini kerana di Eropa ia kerap dilihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.
ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari. Lapisan ini berperan penting bagi keelektrikan atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan magnetosfer. Fungsi utamanya, di antara fungsi-fungsi yang dimilikinya, adalah mempengaruhi rambatan radio ke tempat-tempat yang jauh di muka bumi.
Angin matahari adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma) yang menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari yang dikenal dengan korona. Kecepatan alirnya sekitar 400 km/dt, dengan waktu tempuh dari matahari ke bumi selama 4-5 hari.
Angin matahari tersusun terutama oleh elektron ber-energi tinggi dan proton (sekitar 500 keV), yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang karena energi termal nya yang sangat tinggi.
Banyak fenomena yang diakibatkan oleh angin matahari, termasuk badai geomagnetik, aurora (cahaya utara), sebagai penyebab mengapa arah ekor komet selalu menjauhi matahari, serta formasi bintang-bintang jauh.

Minggu, 12 Desember 2010

gw pengen tau arti sahabad!

gw cuma pengen tau apa arti sahabat,,kaliand ada yg pada tau gg..
apa sich arti sahabad itu??

yg pasti bukan sinetron arti sahabad y yg gw maksud!!apa salah kalo gw mengartikan suatu persahabatan itu sebagai keluarga??sama rasa,,dan mengerti apa yang sahabad inginkan..gw selalu coba mengerti apa yg sahabad" gw inginkan,gw coba terima apa mau nya mereka,,yg tidak jarang gw gg peduli ama mau gw,,yg penting mau mereka bisa terpenuhi,gw rela denger curhatan mereka,dengar semua cerita mereka,yg terkadang bikin gw bosan,tapi ngeliat mereka lega,liat mereka bisa senag bisa tenang setelah cerita,gw juga tersenyu puas.

tapi apa salah,kalo sekali aja gw pengen mereka yang ikutin mau gw,,jujur,gw juga mau dibahagia in,,gw jga pengen ngerasa dimanjain sahabad,tapi apa yang gw dapat?gw malah d judge pengen menang sendiri,gw dibilang cuma pengen yang ikuti kehendak gw aja.

sakit banget rasanya,selama ini gw selalu ngomong langsung k mereka klo ada sikap mereka yang berubah,gw gg ngomongin mereka diblakang,gw berusaha buat slalu teus terang sama mereka,meski gg jarang mereka balek marahin gw.tpi gw slalu sbar dan selalu mengerti mereka apa adanya,"mungkin aja lagi ada msalah,,makanya dia marah" itu yg selalu gw bilang dalam hati untuk selalu berpikir positif tentang mereka.

tpi apa balasannya buat gw?mereka(dia) malah ngomongin gw di blakang,waktu disuruh ngomong langsung,dia malah gg mau??salah ya klo gw marah sama semua perlakuan itu??tolong kasih tau gw,,apa itu yg namanya arti sahabad,,atauemang gw yg salah,gg tau diri,,egois..
 

i LOVE u all..

olah raga di gor

ini kemaren,, minggu 5 desember 2010..

ne foto anak manduapadang,kls XI..

ne yg cewek xa..



ne partai cowok

gw bareng ajong n nurul..

hahahahhaha..
ne sahabad" gw!!

ada banyak foto lgi nich..



 


 

 

 

 

n last adA FOTO-FOTO ORANG BOCO..

Sabtu, 11 Desember 2010

Istana Pagaruyuang



Berdirinya Pagaruyung
Patung Adityawarman di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta.

Kerajaan Pagaruyung didirikan oleh seorang peranakan Minangkabau - Majapahit yang bernama Adityawarman, pada tahun 1347. Adityawarman adalah putra dari Adwayawarman dan Dara Jingga, putri dari kerajaan Dharmasraya. Ia sebelumnya pernah bersama-sama Mahapatih Gajah Mada berperang menaklukkan Bali dan Palembang.

Sebelum kerajaan ini berdiri, sebenarnya masyarakat di wilayah Minangkabau sudah memiliki sistem politik semacam konfederasi, yang merupakan lembaga musyawarah dari berbagai Nagari dan Luhak. Dilihat dari kontinuitas sejarah, Kerajaan Pagaruyung merupakan semacam perubahan sistem administrasi semata bagi masyarakat setempat (Suku Minang).



Kemungkinan Majapahit mengirimkan kembali ekspedisi untuk menumpas Adityawarman. Legenda-legenda Minangkabau mencatat pertempuran dahsyat dengan tentara Majapahit di daerah Padang Sibusuk. Konon daerah tersebut dinamakan demikian karena banyaknya mayat yang bergelimpangan di sana. Menurut legenda tersebut tentara Jawa berhasil dikalahkan.

Pengaruh Hindu
Prasasti Adityawarman

Pengaruh Hindu di Pagaruyung berkembang kira-kira pada abad ke-13 dan ke-14, yaitu pada masa pengiriman Ekspedisi Pamalayu oleh Kertanagara, dan pada masa pemerintahan Adityawarman dan putranya Ananggawarman. Kekuasaan mereka diperkirakan cukup kuat mendominasi Pagaruyung dan wilayah Sumatera bagian tengah lainnya. Pada prasasti di arca Amoghapasa bertarikh tahun 1347 Masehi (Sastri 1949) yang ditemukan di Padang Roco, hulu sungai Batang Hari, terdapat puji-pujian kepada raja Sri Udayadityavarma, yang sangat mungkin adalah Adityawarman.

Pengaruh Islam

Pengaruh Islam di Pagaruyung berkembang kira-kira pada abad ke-16, yaitu melalui para musafir dan guru agama yang singgah atau datang dari Aceh dan Malaka. Salah satu murid ulama Aceh yang terkenal Syaikh Abdurrauf Singkil (Tengku Syiah Kuala), yaitu Syaikh Burhanuddin Ulakan, adalah ulama yang dianggap pertama-tama menyebarkan agama Islam di Pagaruyung. Pada abad ke-17, Kerajaan Pagaruyung akhirnya berubah menjadi kesultanan Islam. Raja Islam yang pertama dalam tambo adat Minangkabau disebutkan bernama Sultan Alif.

Dengan masuknya agama Islam, maka aturan adat yang bertentangan dengan ajaran agama Islam mulai dihilangkan dan hal-hal yang pokok dalam adat diganti dengan aturan agama Islam. Papatah adat Minangkabau yang terkenal: "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah", yang artinya adat Minangkabau bersendikan pada agama Islam, sedangkan agama Islam bersendikan pada AI-Quran.

Hubungan dengan Belanda dan Inggris

Ketika VOC berhasil mengalahkan Kesultanan Aceh pada peperangan tahun 1667, melemahlah pengaruh Aceh pada Pagaruyung. Hubungan antara daerah-daerah rantau dan pesisir dengan pusat Kerajaan Pagaruyung menjadi erat kembali. Saat itu Pagaruyung merupakan salah satu pusat perdagangan di pulau Sumatera, dikarenakan adanya produksi emas di sana. Demikianlah hal tersebut menarik perhatian Belanda dan Inggris untuk menjalin hubungan dengan Pagaruyung. Terdapat catatan bahwa tahun 1684, seorang Portugis bernama Tomas Dias melakukan kunjungan ke Pagaruyung atas perintah gubernur jenderal Belanda di Malaka.[2] Sejak saat itu mulailah terbina komunikasi dan perdagangan antara Belanda (VOC) dan Pagaruyung.

Sebagai akibat konflik antara Inggris dan Perancis dalam Perang Napoleon dimana Belanda ada di pihak Perancis, maka Inggris memerangi Belanda dan berhasil menguasai pantai barat Sumatera Barat antara tahun 1795 sampai dengan tahun 1819. Thomas Stamford Raffles mengunjungi Pagaruyung di tahun 1818, dimana saat itu sudah mulai terjadi peperangan antara kaum Padri dan bangsawan (kaum adat) Pagaruyung. Saat itu Raffles menemukan bahwa ibukota kerajaan mengalami pembakaran akibat peperangan yang terjadi. Setelah terjadi perdamaian antara Inggris dan Belanda di tahun 1814, maka Belanda kembali memasuki Padang pada bulan Mei tahun 1819. Belanda memastikan kembali pengaruhnya di pulau Sumatera dan Pagaruyung, dengan ditanda-tanganinya Traktat London di tahun 1824 dengan Inggris.

Runtuhnya Pagaruyung

Kekuasaan raja Pagaruyung sudah sangat lemah pada saat-saat menjelang perang Padri, meskipun raja masih tetap dihormati. Daerah-daerah di pesisir barat jatuh ke dalam pengaruh Aceh, sedangkan Inderapura di pesisir selatan praktis menjadi kerajaan merdeka meskipun resminya masih tunduk pada raja Pagaruyung.

Pada awal abad ke-19 pecah konflik antara kaum Padri dan golongan bangsawan (kaum adat). Dalam satu pertemuan antara keluarga kerajaan Pagaruyung dan kaum Padri di dekat Batusangkar pecah pertengkaran yang menyebabkan banyak keluarga raja terbunuh (1815); namun Sultan Muning Alamsyah selamat dan melarikan diri ke Lubukjambi.

Karena terdesak kaum Padri, keluarga kerajaan Pagaruyung meminta bantuan kepada Belanda. Pada tanggal 10 Februari 1821 Sultan Alam Bagagarsyah, yaitu kemenakan dari Sultan Muning Alamsyah, beserta 19 orang pemuka adat lainnya menandatangani perjanjian penyerahan kerajaan Pagaruyung kepada Belanda. Sebagai imbalannya, Belanda akan membantu berperang melawan kaum Padri dan Sultan diangkat menjadi Regent Tanah Datar mewakili pemerintah pusat.

Setelah menyelesaikan Perang Diponegoro di Jawa, Belanda kemudian berusaha menaklukkan kaum Padri dengan kiriman tentara dari Jawa dan Maluku. Namun ambisi kolonial Belanda tampaknya membuat kaum adat dan kaum Padri berusaha melupakan perbedaan mereka dan bersekutu secara rahasia untuk mengusir Belanda. Pada tanggal 2 Mei 1833 Yang Dipertuan Minangkabau Sultan Alam Bagagarsyah, raja terakhir Kerajaan Pagaruyung, ditangkap oleh Letnan Kolonel Elout di Batusangkar atas tuduhan pengkhianatan. Sultan dibuang ke Betawi, dan akhirnya dimakamkan di pekuburan Mangga Dua.

Wilayah kekuasaan

Wilayah pengaruh politik Kerajaan Pagaruyung adalah wilayah tempat hidup, tumbuh, dan berkembangnya kebudayaan Minangkabau. Wilayah ini dapat dilacak dari pernyataan tambo (legenda adat) berbahasa Minang ini: [3]

Dari Sikilang Aia Bangih
Hingga Taratak Aia Hitam
Dari Durian Ditakuak Rajo
Hingga Sialang Balantak Basi

Sikilang Aia Bangih adalah batas utara, sekarang di daerah Pasaman Barat, berbatasan dengan Natal, Sumatera Utara. Taratak Aia Hitam adalah daerah Bengkulu. Durian Ditakuak Rajo adalah wilayah di Kabupaten Bungo, Jambi. Yang terakhir, Sialang Balantak Basi adalah wilayah di Rantau Barangin, Kabupaten Kampar, Riau sekarang.

Sistem pemerintahan
Cap Sultan Alam Bagagarsyah, raja terakhir Pagaruyung

Aparat pemerintahan

Raja Pagaruyung, yang disebut juga sebagai Raja Alam, melaksanakan tugas-tugas pemerintahannya dengan bantuan dua orang pembantu utamanya (wakil raja), yaitu Raja Adat yang berkedudukan di Buo, dan Raja Ibadat yang berkedudukan di Sumpur Kudus. Bersama, mereka bertiga disebut Rajo Tigo Selo, yang artinya tiga orang raja yang "bersila" atau bertahta. Raja Adat memutuskan masalah-masalah adat, sedangkan Raja Ibadat mengurus masalah-masalah agama. Bila ada masalah yang tidak selesai barulah dibawa ke Raja Pagaruyung.

Selain kedua raja tadi, Raja Alam dibantu pula oleh Basa Ampek Balai, artinya "orang besar" (menteri-menteri utama) yang berempat. Mereka adalah:

1. Bandaro (bendahara) atau Tuanku Titah yang berkedudukan di Sungai Tarab. Kedudukannya hampir sama seperti Perdana Menteri. Bendahara ini dapat dibandingkan dengan jabatan bernama sama di Kesultanan Melaka
2. Makhudum yang berkedudukan di Sumanik. Ia bertugas memelihara hubungan dengan rantau dan kerajaan lain.
3. Indomo yang berkedudukan di Saruaso. Ia bertugas memelihara adat-istiadat
4. Tuan Gadang yang berkedudukan di Batipuh. Ia bertugas sebagai panglima perang

Namun belakangan pengaruh Islam menempatkan Tuan Kadi yang berkedudukan di Padang Ganting. Ia bertugas menjaga syariah agama masuk menjadi Basa Ampek Balai mengeser kedudukan Tuan Gadang di Batipuh.

Pemerintahan Darek dan Rantau

Kerajaan Pagaruyung membawahi lebih dari 500 Nagari, yang merupakan satuan wilayah otonom pemerintahan. Nagari-nagari ini merupakan dasar kerajaan, dan mempunyai kewenangan yang luas dalam memerintah. Suatu nagari mempunyai kekayaannya sendiri dan memiliki pengadilan adatnya sendiri. Beberapa buah nagari terkadang membentuk persekutuan. Misalnya Bandar X adalah persekutuan sepuluh nagari di selatan Padang. Kepala persekutuan ini diambil dari kaum penghulu, dan sering diberi gelar raja. Raja kecil ini bertindak sebagai wakil Raja Pagaruyung.

ukiran minang...


Rangkiang....


rangkiang (tempat penyimpanan, hasil bumi terutama padi)


ini bisa di sewa gan, buat foto2 dalam istana...


peralatan istana...


Tempat tidur raja, boleh berfoto2 disini nih gan...


Bagian dalam istana....



                                                                                     sumber:kaskus.com